bkpsdm - Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis, terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Stunting atau kekerdilan merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bawah lima tahun) akibat kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usia nya. Kekurangan gizi ini dapat terjadi sejak dalam kandungan dan pada masa awal kehidupan namun kondisi gagal tumbuh ini baru akan terlihat setelah bayi berusia dua tahun. Pemerintah telah menetapkan percepatan penurunan stunting sebagai prioritas nasional dalam RPJMN dan berbagai kebijakan strategis lainnya. Pencegahan dan penanganan stunting membutuhkan intervensi yang holistik dan terintegrasi, baik dari aspek gizi, kesehatan ibu dan anak, sanitasi lingkungan, hingga edukasi perubahan perilaku.

Pelatihan stunting di Kabupaten Jombang difokuskan pada upaya percepatan penurunan angka stunting melalui berbagai program dan kegiatan. Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang akan menyelenggarakan Pelatihan Pencegahan dan Penanganan Stuntung dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tenaga kesehatan dalam pencegahan stunting, sehingga mereka dapat berperan aktif dalam menurunkan angka stunting di Kabupaten Jombang.

Kegiatan pelatihan pencegahan dan penanganan stunting bagi tenaga kesehatan ini dilaksanakan 2 angkatan. Angkatan I dilaksanakan pada bulan Agustus 2025 dan Angkatan II dilaksanakana pada bulan September 2025. Angkatan I dilaksanakan dengan model Blended Learning dengan tahapan Pembelajaran Mandiri dilaksanakan mulai tanggal 19 s.d. 22 Agustus 2025 dan pembelajaran klasikal dilaksanakan mulai tanggal 26 s.d. 29 Agustus 2025, yang diikuti oleh 51 peserta dari dokter, tenaga promosi kesehatan dan Nutrisionis/Ahli Gizi.

Pembukaan kegiatan pembelajaran klasikal dilaksanakan pada tanggal 26 Agustus 2025 pukul 09.00 bertempat di Ruang Soero Adiningrat Sekretariat Daerah Kabupaten Jombang oleh Staf Ahli Bidang Sumber Daya Manusia dan Kemasyarakatan, Sudiro Setiono, S.Sos., M.Si. Dalam acara tersebut hadir juga Sekretaris Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Jombang, Dra. Setyo Elok Wahyuni, M.KP. dan Perwakilan Narasumber dari RSUD Jombang, Catur Herry Widayanti, M.Si., M.Psi., Psikolog. Dalam laporan Sekretaris BKPSDM Kabupaten Jombang menyampaikan materi yang dibahas pada pelatihan ini meliputi:
1.    Kebijakan Pencegahan dan Tata Laksana Gizi Buruk pada Balita dan Stunting
2.    Pengelolaan Terintegrasi Upaya Penanggulangan Gizi Buruk pada Balita dan Stunting
3.    Pencegahan dan Penemuan Dini Gizi Buruk dan Stunting pada Balita
4.    Tatalaksana Umum Gizi Buruk dan Stunting pada Balita
5.    Simulasi Pembuatan Formula, Pembuatan Makanan Padat Gizi
6.    Konseling Gizi Buruk dan Stunting pada Balita dari Sisi Psikologi
7.    Edukasi Ilmu Perubahan Perilaku KAP (Komunikasi Antar Pribadi)

Lebih lanjut, Staf Ahli Bidang Sumber Daya Manusia dan Kemasyarakatan, Sudiro Setiono, S.Sos., M.Si. dalam sambutan pembukaannya menyampaikan bahwa pemerintah menjadikan percepatan penurunan stunting sebagai program prioritas nasional dalam RPJMN maupun kebijakan strategis lainnya. Upaya pencegahan dan penanganan stunting tentu tidak bisa dilakukan secara parsial, diperlukan intervensi yang menyeluruh dan terintegrasi, mencakup aspek gizi, kesehatan ibu dan anak, sanitasi lingkungan, serta edukasi perubahan perilaku masyarakat. Dalam hal ini, puskesmas mempunyai peran yang sangat vital. puskesmas adalah pusat pelayanan kesehatan sebagai ujung tombak yang langsung bersentuhan dengan masyarakat. tenaga kesehatan di puskesmas, baik itu dokter, bidan, perawat, maupun nutrisionis (ahli gizi), berperan besar dalam melakukan deteksi dini, pencegahan, edukasi, hingga penanganan kasus stunting.

Kegiatan ditutup pada hari Jumat, 29 Agustus 2025 oleh Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Bambang Suntowo, S.E., M.Si.. Dalam sambutannya, Kepala BKPSDM berharap agar materi pelatihan ini dapat diimplementasikan pada masing-masing tempat tugas agar stunting di Kabupaten Jombang benar-benar dapat dicegah dan tangani dengan sebaik-baiknya karena ujung tombak dari pencegahan dan penanganan stunting ada pada tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas yang langsung bersentuhan dengan masyarakat.